Celana pendek santai atau biasa kita dikenal sebagai celana Hawaii, siapa yang tak kenal dan memiliki barang yang satu ini ? Meski terkesan remeh dan murahan, bisa dipastikan hampir semua orang memiliki dan membutuhkan celana pendek. Harganya yang murah, nyaman dan adem kala dipakai serta ditambah dengan Kegunaan yang multifungsi ; bisa untuk bekerja, berlibur, bersantai maupun beraktifitas sehari-hari di dalam rumah membuat semua orang merasa harus memiliki barang yang satu ini. Bahkan sejak kanak-kanak kita sudah diperkenalkan dengan celana pendek santai ini oleh orang tua kita, dan hal inipun berlanjut dengan kebiasaan kita memperkenalkan celana pendek kepada anak-anak kita. Peluang bisnis inilah yang kemudian ditangkap oleh pasangan suami-istri Lazim dan Siti Fatimah. Menurut mereka bisnis celana pendek santai memiliki prospek yang besar, disamping karena kultur dan kebiasaan masyarakat kita yang cenderung menyenangi hal-hal yang bersifat santai tetapi juga karena potensi pasar celana pendek itu sendiri. Bayangkan saja, semua orang mulai anak-anak hingga orang tua membutuhkan produk yang satu ini. Dan yang lebih menggiurkan lagi, satu orang bisa membutuhkan setidaknya minimal 2 potong celana pendek.
celana pantai
Besarnya kebutuhan pasar akan celana pendek inilah yang kemudian memantapkan Lazim – Siti Fatimah untuk terjun kedalam bisnis produksi celana pendek. Meski kini produksi perminggunya sudah mencapai 250 kodi, Lazim masih merasa belum mampu memenuhi kebutuhan pasar akan produknya. Bayangkan saja, sebuah toko dimana ia biasa menyetorkan hasil produksinya mampu menjual sekurang-kurangnya 2000 kodi perminggunya. Hal ini pulalah yang semakin membuat pasangan Lazim – Siti Fatimah tambah yakin untuk terus menggeluti bisnis celana pendek atau lebih dikenal dengan celana Hawaii ini.
Proses pembuatan celana pendek
Siti Fatimah yang bertanggung-jawab di bagian produksi menjelaskan proses sederhana pembuatan celana pendek ini dimulai dengan pembelian bahan. Pasangan ini biasa membeli bahan kain di pasar Cibadung karena menurut mereka harga yang relatif murah dan banyak pilihan motif serta corak kainnya. Proses selanjutnya adalah pembuatan pola, proses penjahitan dan pemasangan karet pinggang. Lazim memberikan tips agar memilih karet pinggang yang lentur sebab lebih awet dan nyaman saat digunakan. Proses terakhir adalah menambahkan asesoris seperti sablon, bordir ataupun pemasangan merek.
Bisnis dimulai dengan menjual kalung sang pacar sebagai modal
Menggelitik memang, usaha produksi celana pendek milik pasangan Lazim – Siti Fatimah yang mulai dibangun pada pertengahan 1997 ini ternyata bermodal “nekat”. Pasangan Lazim – Siti Fatimah yang kala itu belum menikah nekat menjual kalung milik Siti Fatimah untuk dipergunakan sebagai modal usaha. Uang 300 ribu hasil penjualan kalung itupun dibelanjakan sebuah mesin jahit, sebuah mesin obras dan sisanya bahan untuk membuat celana pendek. Produksi pertama mereka menghasilkan 3 kodi celana pendek yang ternyata laris dan diminati pasar. Usaha mereka pun berkembang, kegiatan produksi yang awalnya dilakukan dirumah Siti Fatimah kini sudah dipindah ke rumah sendiri hasil bisnis celana pendek di kawasan Ceger, Bintaro.
Perjalanan usaha mereka bukannya tanpa hambatan, Lazim sendiri mengakui berulang-kali mengalami kendala dalam persoalan management karyawan. Tetapi kendala-kendala itulah yang justru membuatnya makin matang dan berkembang. Kini, usaha yang mereka beri nama CV. Shaeti Multiartha Permana ini telah mempekerjakan setidaknya 20 orang karyawan dan memiliki asset puluhan mesin jahit, beberapa mesin potong dan mesin obras. Omzetnya pun sudah mencapai 150 juta perbulan, dengan tingkat keuntungan sekitar 25% tentu sudah terbayang berapa hasil yang mereka dapatkan perbulannya. Lazim yang sebelumnya adalah seorang karyawan di sebuah Bank pun rela melepaskan pekerjaannya untuk lebih serius mengelola bisnis celana pendeknya bersama sang istri.
Ditanya kunci sukses bisnisnya, Lazim tak enggan untuk berbagi. Menurutnya ada beberapa rahasia dalam berbisnis yang dipraktekkannya dan terbukti memberikan hasil bagi dirinya, diantaranya :
- Tekun dan kerja keras.
- Menjalin hubungan baik dengan karyawan. Dengan menempatkan karyawan sebagai asset serta menganggap karyawan sebagai bagian dari keluarga terbukti membantunya memecahkan masalah management karyawan yang selama ini ia hadapi.
- Menjalin hubungan baik dengan mitra pedagang sebagai ujung tombak pemasaran produk celana pendeknya.
- Inovasi. Dengan menambahkan sablon atau bordir pada produknya, membuat produk celana pendek buatannya lebih dikenal konsumen dibanding produk lain yang sejenis. Inovasi juga yang membuatnya memberanikan diri untuk memasarkan produknya melalui media online. Meski masih sangat sederhana, blog atau website yang dibuatnya ternyata menjadi jalan ekspor produk celana pendek buatannya sampai ke Malaysia.
short pants
Jadi menurutnya, bisnis bisa bermula dari hal-hal yang selama ini mungkin kita anggap remeh dan murahan. Tetapi jika dijalankan dengan penuh ketekunan akan memberikan hasil yang tidak remeh. Kini pasangan Lazim – Siti Fatimah merasa bersyukur karena lebih bisa menjalani hidup dengan santai berkat bisnis celana pendek santai.
Selamat ber wirausaha dan sukses.
Alamat kontak : CV. Shaeti Multiartha Permana, Graha Bintaro Jaya Jl. GRB Utara Blok GR 4 No.10 Pondok kacang barat, Pondok Aren, Tangerang. Telp. (021) 73455552, HP. 081381558445, 081219218678. Email lazim.se@gmail.com
1 komentar:
Yth. Bu fatimah saya mau tanya kalau satuan berapa harganya dan kodian berapa
Posting Komentar