SEPANJANG hari ini, Pesawat Sukhoi Superjet 100 tengah menjadi perbincangan hangat. Sebelum kecelakaan saat penerbangan percobaan terjadi, tidak banyak yang tahu pesawat seperti apa Sukhoi Superjet 100.
Sukhoi Superjet 100 adalah pesawat modern asal Rusia yang baru saja dibeli oleh dua maskapai Indonesia, yakni Kartika Airlines dan Sky Aviation. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terbaru di Rusia dan merupakan pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pascabubarnya Uni Soviet.
Menurut Wikipedia, Sukhoi Superjet 100 pertama kali mengudara pada 2011. Pengguna pertamanya adalah maskapai penerbangan nasional Armenia, Armavia, yang membeli sebanyak empat unit.
Pesawat ini mulai diproduksi pada 2007, dan hingga kini telah berjumlah 6 unit. Perancangannya dimulai pada 2000 oleh Sukhoi dengan dukungan perusahaan kedirgantaraan Barat, seperti Boeing sebagai konsultan proyek, Alenia Aeronautica sebagai mitra strategis, Snecma sebagai risk-sharing partner, Thales sebagai penyedia paket avionik, dan perusahaan lainnya. Pesawat ini telah disertifikasi laik terbang oleh Komite Penerbangan Antarnegara pada 3 Februari 2011 dan diharapkan sertifikasi Uni Eropa segera menyusul.
Pesawat Sukhoi Superjet 100 memiliki empat jenis pesawat, yaitu SSJ 100-75, SSJ 100-75LR, SSJ 100-95, dan SSJ 100-95LR. Pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak adalah Superjet dengan tipe SSJ 100-95, yang berkapasitas 86 hingga 103 penumpang.
Hingga saat ini, sudah ada 23 maskapai di seluruh dunia yang memesan armada Sukhoi Superjet 100. Sebagian besar adalah maskapai Rusia, dan beberapa dari Asia, termasuk Orient Thai dari Thailand dan Burma dari Myanmar.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar